TIMES BANGKALAN, MADURA – Baru-baru ini, warung Madura menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat karena mereka beroperasi secara terus-menerus selama 24 jam. Namun, pendapat masyarakat tentang hal tersebut juga cukup beragam.

Abdurrahman, selaku pemilik warung Madura disalah satu daerah Tangerang Selatan, mengatakan alasan pihaknya buka selama 24 jam hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Mungkin yang saya lihat, dari kami sebagai orang Madura, yang mungkin faktor utama ya untuk memenuhi kebutuhan lah yang paling dasar, kebutuhan sehari-hari," katanya kepada TIMES Indonesia saat ditemui di Jl. Kertamukti, Tangerang Selatan, Selasa (1/5/2024).  

Menurutnya, selain memenuhi kebutuhan hidup, tentu dengan prinsi masyarakat Madura yang kebanyakan memilih merantau untuk mencari uang agar nantinya bisa membantu keluarga di kampung.

"Apalagi kita perantau, dan mungkin slogan madura ini, dia ngerantau kesini bukan buat tidur, tapi cari duit. kalau tidur mah, ya ngapain ngerantau," ucapnya.

Saat ditanya perihal apakah setiap warung Madura saling mengenal antar pemilik warung Madura yang lain. Abdurrahman menjelaskan setiap kios tentu ada yang saling berkomunikasi.

"Sebagian iya, sebagian engga juga. Ya mungkin kaya satu sama lain saling kenal yang didaerah ini, saling koordinasi," jelasnya.

"Mungkin, paling cuma masalah harga, tempat barang dimana, pembelian gimana, pengepulnya atau grosir dimana, gitu aja sih," lanjutnya.

Sebagaimana yang diketahui, beberapa hari yang lalu, ada banyak pembicaraan tentang warung Madura yang buka selama 24 jam. yang mana, perdebatan itu muncul karena terdapat Aturan yang mengatur mengenai jam operasional toko. Pada Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018 disebutkan bahwa minimarket, hypermarket, department store, dan supermarket memiliki aturan jam operasional.

Akan tetapi, ternyata peraturan itu menuai kritikan dari berbagai pihak, termasuk Abdurrahman. Ia menilai jika peraturan itu seharusnya bisa saling memberikan kemudahan bagi setiap pelaku UMKM. 

"Ya mungkin, itu yang bisa kami lakukan untuk sekarang buka 24 jam. Kalau peraturan yang viral ini ya, kayanya lebih ke kami lah rakyat kecil. Kita kan cuma sekedar warung sembako, bukan minimarket yang pendapatannya belum tentu buat balik modal. Ya semoga adalah kebijakan pemerintah untuk yang mengatur itu semua," ujarnya.

Selain itu, ia berharap agar nantinya peraturan tersebut bisa memberikan kemudahan dan keadilan bagi setiap pelaku UMKM, baik yang besar atau kecil. Karena, dirinya mengatakan jika setiap usaha itu ada pasarnya masing-masing. 

"Ya mungkin saya berharap, ya untuk pelaku UMKM, dimudahkanlah dari semua, dari peraturannya, mungkin juga barang-barang lah ya, kadang juga suka mahal, kadang naik. ya mungkin kaya kemarin beras, ya jadi berpengaruh juga lah" tegasnya.

Perlu diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, mengomentari larangan warung Madura buka selama 24 jam. Ia juga mempertanyakan alasan di balik larangan tersebut, mengingat tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik warung Madura yang buka selama 24 jam.

"Kenapa warung Madura kok dilarang? Boleh lah," kata Zulhas saat ditemui di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (30/4/2024) lalu.

"Saya kira warung 24 jam boleh. Enggak ada masalah," sambungnya. (*)