TIMES BANGKALAN, BANGKALAN – Sebagai bagian dari aksi iklim, dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) bertema pengolahan sampah di Desa Tanjung Jati, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.
Program yang berlangsung selama empat bulan, mulai Agustus hingga November 2025, melibatkan lima mahasiswa MBKM dan dibimbing oleh dua dosen, Imron Mustajib dan Rima Tri Wahyuningrum.
Kegiatan ini menyasar berbagai pemangku kepentingan pengelolaan sampah di desa, termasuk siswa sekolah dasar. Pendekatan kepada generasi dini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak kecil, yang dinilai menjadi fondasi penting bagi keberhasilan aksi iklim di masa depan.
Salah satu rangkaian kegiatan dilakukan di SDN Tanjung Jati 1 melalui edukasi pengolahan sampah organik menjadi kompos. Siswa dikenalkan pada pentingnya pengelolaan sampah organik dan diajak membangun kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan.
Mahasiswa KKNT UTM saat memberikan materi edukasi pengelolaan sampah kepada siswa dan guru SDN Tanjung Jati 1. (Foto: UTM)
Metode yang digunakan meliputi ceramah interaktif, simulasi, hingga praktik langsung memilah sampah serta membuat kompos sederhana dari sisa rumah tangga seperti daun kering, sayuran, dan kulit buah.
Antusiasme siswa terlihat selama kegiatan berlangsung. Pihak sekolah pun mengapresiasi inisiatif tersebut karena dinilai mendukung pembelajaran lingkungan sekaligus sejalan dengan program Sekolah Adiwiyata.
Selain edukasi, KKNT UTM juga menyerahkan satu gerobak sampah kepada Pemerintah Desa Tanjung Jati. Sarana tersebut diberikan untuk memperkuat program pengelolaan sampah berkelanjutan yang telah berjalan di desa.
Selama ini warga telah memilah sampah dan mengolah sebagian menjadi kompos, sehingga volume sampah yang harus dibuang ke TPA dapat ditekan.
Kepala Desa Tanjung Jati, Moh. Bardi, menyampaikan terima kasih atas kontribusi UTM terhadap masyarakat. Ia menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi desa hijau dan bersih.
Tim KKNT UTM berfoto bersama dan siswa dan guru SDN Tanjung Jati 1. (Foto: UTM)
“Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Harapan kami, masyarakat juga turut berpartisipasi aktif menjaga kebersihan lingkungan desa,” ujarnya.
Sementara itu, dosen pembimbing KKNT, Imron Mustajib, menekankan bahwa aksi iklim dapat dimulai dari hal sederhana, seperti pengelolaan sampah.
Menurutnya, pengolahan sampah yang dikelola dengan baik tidak hanya memberi dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan masyarakat.
“Kami juga menyasar siswa SD, karena kepedulian terhadap lingkungan harus ditanamkan sejak dini,” katanya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa, guru, dan masyarakat diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Program tersebut sekaligus menunjukkan bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah desa dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. (*)
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |